+62 22 4231280  +62811 2001 005

Anatomi Kelopak Mata

Kelopak mata (palpebra) terdiri dari tujuh lapisan yaitu kulit dan jaringan subkutan, otot protraktor, septum orbita, lemak orbita, otot-otot retraktor, tarsus, dan konjungtiva. Kelopak mata merupakan struktur bilamela yang terdiri dari lamela anterior dan posterior. Lamela anterior terdiri dari kulit dan otot orbikularis okuli. Lamela posterior terdiri dari lempeng tarsus dan konjungtiva. Kulit palpebra merupakan lapisan kulit paling tipis pada tubuh manusia dan tidak memiliki lapisan lemak subkutan. Pada palpebra superior dan inferior terdapat kerutan (eyelid crease) dan lipatan (eyelid fold). Posisi eyelid crease menunjukkan perlekatan antara levator aponeurosis dengan bagian pretarsal otot orbikularis okuli dan kulit. Eyelid fold terdiri dari jaringan kulit preseptal dan jaringan subkutan di atas struktur levator aponeurosis dan septum.

 

Otot orbikularis okuli merupakan protraktor utama palpebra. Otot ini dipersarafi oleh nervus kranialis VII. Kontraksi otot ini mengakibatkan fisura palpebral menyempit. Otot orbikularis okuli dapat dibagi menjadi bagian pretarsal,preseptal, dan orbital. Bagian palpebral (pretarsal dan preseptal) berperan dalam pergerakan involunter kelopak mata (mengedip), sedangkan bagian orbita terlibat dalam penutupan kelopak mata maksimal. Gray line pada tepi kelopak mata merepresentasikan insersi orbikularis pretarsal. Otot orbikularis pretarsal dan preseptal mengelilingi sistem lakrimal dan memfasilitasi pergerakan air mata dari kanalikuli menuju sakus lakrimalis.

Septum orbita merupakan jaringan fibrosa berupa lembaran tipis dan berlapis-lapis, yang berasal dari periosteum rima orbita superior dan inferior pada arkus marginalis. Septum orbita menyatu dengan levator aponeurosis, sekitar 2-5 mm di atas batas tarsal superior pada kelopak mata atas. Di kelopak mata bawah, septum orbita menyatu tepat di bawah batas tarsal inferior. Lemak orbita terletak pada bagian posterior dari septum orbita dan anterior dari levator aponeurosis (kelopak mata atas) atau fasia kapsulopalpebra (kelopak mata bawah). Bantalan lemak tersebut terletak tepat di belakang septum orbita dan di depan levator aponeurosis. Bantalan lemak orbital adalah bagian penting sebagai penanda, baik dalam operasi kelopak mata elektif dan perbaikan laserasi kelopak mata.

Retraktor kelopak mata atas terdiri dari otot levator dengan aponeurosis dan otot tarsal superior (otot Muller). Di kelopak mata bawah, retraktor adalah fasia kapsulapalpebral dan otot tarsal inferior. Pada retraktor kelopak mata atas otot levator berawal di apeks orbita, yang muncul dari periorbita dari lesser wing tulang sphenoid, tepat di atas annulus Zinn. Bagian otot dari levator mempunyai panjang sekitar 40 mm dan aponeurosis mempunyai panjang 14-20 mm. Ligamen transversal superior (ligamen Whitnall) merupakan penutup dari serat elastis di sekitar otot levator yang terletak di daerah transisi dari otot levator ke levator aponeurosis.

Otot levator dipersarafi oleh divisi superior CN III, yang juga mempersarafi otot rektus superior. Ptosis dan penurunan kemampuan menatap ke arah atas, mengindikasikan adanya gangguan intraorbital dari CN III. Bagian posterior dari levator aponeurosis masuk ke permukaan anterior dari sebagian bawah tarsus. Levator aponeurosis melekat erat sekitar 3 mm di atas margin kelopak mata dan melekat longgar pada superior tarsus, 2-3 mm dari tarsus. Disinsersi, kelemahan, atau penipisan dari aponeurosis setelah operasi mata atau karena peradangan intraokular, trauma kelopak mata, atau penuaan dapat menimbulkan ptosis.

Tarsus merupakan lempengan jaringan ikat yang kuat dan padat yang berperan sebagai penyokong struktural dari kelopak mata. Lempeng tarsus kelopak mata atas berukuran 10-12 mm secara vertikal. Bagian tengah kelopak mata ukuran maksimal lempeng kelopak mata bawah adalah 4 mm. Kedua lempeng tarsal biasanya mempunyai tebal 1 mm.

Konjungtiva tersusun dari epitel skuamosa non keratin, membentuk lapisan posterior dari kelopak mata dan berisi sel goblet yang mensekresi mucin dan kelenjar lakrimal aksesori Wolfring dan Krause. Kelenjar lakrimal aksesori terdapat di dalam jaringan subkonjungtiva. Kelenjar Wolfring ditemukan terutama di sepanjang batas tarsal nonmarginal dan kelenjar Krause ditemukan di forniks.

 

Oleh : Rani Pitta Omas, dr / Dr dr M Rinaldi Dahlan, SpM(K)

 

 

Visi dan Misi

Visi dan Misi Tahun 2020 - Tahun 2024

Visi

To Be Excellence Eye Care 

Misi

Eye Care for Everyone Seeing Better World 

• Eye care:
Memberikan pelayanan kesehatan mata
• For everyone:
Pelayanan yang tidak diskriminatif, kepada seluruh warga masyarakat
Seeing Better world:
Melihat dunia dengan lebih baik

Visitor

Today460
Yesterday1887
This week4426
This month40052
Total1233799

Who Is Online

15
Online

Instalasi SIMRS 2022 © Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo. All Rights Reserved.