+62 22 4231280  +62811 2001 005

Pemberian/Jenis Obat pada Mata

Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang
 

Farmakoterapi di bidang oftalmologi mencakup penggunaan obat-obatan diagnostik untuk memudahkan pemeriksaan pasien, diagnosis pasien dan penggunaan obat-obatan terapeutik untuk mengobati pasien dengan penyakit atau kelainan pada mata. Pemberian obat-obatan pada mata merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi para ahli farmakologi dan para dokter mata karena anatomi dan fisiologi yang unik. Tantangan pemberian obat pada mata dikarenakan adanya hambatan statis dan hambatan dinamis. Hambatan statis berupa lapisan kornea, sklera, sawar darah-akuos dan sawar darah-retina. Hambatan dinamis berupa aliran darah koroid, aliran darah konjungtiva, dan eliminasi air mata. Kedua hambatan tersebut mempersulit proses pemberian dan penyerapan obat pada mata, terutama untuk segmen posterior.

Pentingnya peranan pemberian obat pada bidang oftalmologi mengharuskan para klinisi untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian obat pada mata.

Pemberian Topikal

Penyerapan obat yang diberikan secara topikal dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu penyerapan transkorneal dan penyerapan transkonjungtival atau disebut juga transkleral. Obat-obatan lipofilik mempunyai indeks penyerapan yang lebih tinggi melalui rute transkorneal karena komposisi epitel kornea yang sebagian besar tersusun oleh lemak. Obat yang bersifat hidrofilik dan bermolekul besar diserap lebih baik secara transkonjungtiva

Tetes Mata

Tetes mata merupakan larutan steril dan sebagian besar bersifat isotonik yang mengandung obat atau hanya sebagai air mata buatan. Metode pemberian ini sangat umum karena cara produksinya yang sederhana, harga yang murah, dan mudah digunakan oleh pasien. Kekurangan dari sediaan ini adalah 95% dari obat ini dieliminasi oleh aparatus lakrimal dan berbagai sawar mata dalam 15-30 detik setelah pemberiannya.

Bioavailabilitas okular dari tetes mata dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan penyerapan melalui kornea dan waktu tinggal obat di permukaan bola mata. Zat-zat yang digunakan untuk mencapai kedua hal tersebut antara lain zat penguat, agen pengental, dan siklodekstrin.

Salep

Sediaan salep mata adalah suatu sediaan yang steril, semi solid, dan homogen. Sediaan ini membutuhkan zat non-akuos yang tidak mengiritasi mata. Salep mata memiliki empat jenis yang berbeda, Oleaginous base yang mempunyai dasar minyak, absorption base yang digunakan sebagai pelunak dan mengandung lanolin, water soluble base yang hanya mengandung zat yang larut air dan mempunyai berat molekul yang tinggi, dan water removable base yang merupakan minyak didalam emulsi. Sediaan salep mata mengurangi kecepatan eliminasi obat oleh air mata dan meningkatkan waktu tinggal obat di permukaan kornea. Penggunaan sediaan ini disarankan pada malam hari karena menyebabkan pandangan kabur.

Hidrogel

Hidrogel dibentuk dari sediaan kental yang dilarutkan di air atau cairan hidrofilik. Sediaan ini digunakan untuk meningkatkan waktu tinggal obat di permukaan mata. Hidrogel lebih mudah diterima oleh pasien karena efek samping sistemik yang lebih sedikit. Terdapat dua tipe hidrogel yaitu preformed gel, dan in situ gel. Preformed gel berbentuk larutan kental sederhana yang dioleskan ke mata. Gel polimerik ini sering digunakan sebagai hidrogel bioadhesive untuk meningkatkan waktu tinggal obat di permukaan mata dan mengurangi frekuensi pemberian. In situ gel diberikan dalam bentuk tetesan pada mata dan akan mengalami perubahan dari larutan ke gel pada cul-de-sac karena perubahan eksternal. Perubahan eksternal yang mempengaruhi bentuk in situ gel adalah pH, temperatur, dan konsentrasi ion. Sediaan ini meningkatkan bioavailabilitas dengan meningkatkan durasi kontak dengan kornea dan mengurangi frekuensi pemberian.

Emulsi

Emulsi merupakan sediaan yang dibentuk dari dua cairan yang tidak bercampur yang distabilkan oleh surfaktan. Emulsi memiliki sifat jernih dan stabil secara termodinamik. Terdapat dua tipe emulsi, yaitu oil in water (o/w) dan water in oil (w/o). Sediaan yang lebih sering digunakan untuk obat mata adalah emulsi o/w karena toleransi pasien yang lebih besar dan tingkat iritasi yang lebih rendah. Sifat sediaan ini yang tahan lama dan tingkat bioavailabilitas yang lebih tinggi membuat sediaan ini menjadi salah satu sediaan yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut

Ophtalmic Inserts

Sediaan ini terbuat dari materi polimerik yang diletakkan pada cul-de-sac konjungtiva antara sklera dan kelopak mata. Bentuk sediaan ini dikembangkan untuk meningkatkan bioavailabilitas dengan meningkatkan waktu kontak antara obat dan permukaan bola mata. Teknik penghantaran zat aktif pada sediaan ini adalah secara pelepasan dengan konsentrasi yang terkontrol selama waktu yang ditentukan. Ophtalmic inserts tidak memerlukan pengawet, dan harus segera diambil apabila sudah tidak diperlukan. Sediaan ini dibuat untuk meningkatkan bioavalabilitas dan mekanisme kerja obat dengan cara meningkatkan waktu kontak antara obat dan jaringan bola mata. Sediaan ini memiliki kekurangan pada segi kenyamanan pasien karena bentuknya yang solid, penempatan, dan pelepasan yang sulit.

Lensa kontak

Lensa kontak merupakan plastik transparan yang berbentuk bulat, tipis, dan melengkung yang diletakkan di permukaan bola mata. Pemberian obat menggunakan lensa kontak akan meningkatkan waktu tinggal obat di permukaan mata. Pemberian obat pada lensa kontak dilakukan dengan cara pencetakan atau dengan cara perendaman sederhana. Hal yang harus diperhatikan pada pembuatan sediaan ini adalah mempertahankan permeabilitas oksigen dan kejernihan dari lensa kontak tersebut.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

1. Gaudana R, Ananthula HK, Parenky A, Mitra AK. Ocular drug delivery. AAPS. 2010;12(3):348-60.

2. Di Huang Y-SC, Rupenthal ID. Overcoming ocular drug delivery barriers through the use of physical forces. Advance Drug Delivery Reviews. 2017.

3. Patel A, Cholkar K, Agrahari V, Mitra AK. Ocular drug delivery systems: An overview. World J Pharmacol. 2015;2(2):47-64.

4. Bartlett JD. Ophtalmic drug delivery. Dalam: Richard G Fiscella, Holdeman NR, Prokopich CL, editor. Clinical ocular pharmacology. Edisi ke 5. Missouri: Butterworth-Heinemann Elsevier; 2008.

5. Yellepeddi VK, Palakurthi S. Recent advances in topical oular drug delivery. Journal of Ocular Pharmaccology and Therapeutics. 2016;32(2).

6. Forrester JV, Dick AD, McMenamin PG, Roberts F, Pearlman E. General and ocular pharmacology. The eye basic sciences in practice. Edisi ke-4. USA: Elsevier; 2016. hlm. 347-55.

7. Morrison PWJ, Khutoryanskiy VV. Advances in ophtalmic drug delivery. Therapeutic Delivery. 2014;5(12).

8. Dhanapal R, Ratna JV. Ocular drug delivery system - a review. Innovative Drug Discovery. 2012;2(1):4-15.

9. American Academy of Ophthalmology. Pharmacology principles. Basic clinical science course: fundamentals and principles of opthalmology. Philadelphia USA: American Academy of Ophthalmology; 2016-2017. hlm. 293-304.

10. Chen M-s, Hou P-K, Tai T-Y, Lin BJ. Blood ocular barriers. Tzu Chi Medical Journal. 2008;20(1):25-34.

11. Manik-Goel RGP, Lee RK, Sanjoy K. Bhattacharya. Akuos humor dynamics: a review. The Open Ophtalmology Journal. 2010;4:52-9.

12. Occhiutto ML, Freitas FR, Maranhao RC, Costa VP. Breakdown of the blood-ocular barrier as a strategy for the systemic use of nanosystems. Pharmaceutics. 2012;4(2):252-75.

13. Dubald M, Bourgeois S, Andreau V, Fessi H. Ophthalmic drug delivery systems for antibiotherapy—a review. Pharmaceutics. 2018;10(10):1-31.

14. Susanne Kirchhof AMG, Brandl FP. Hidrogel in ophtalmic applications. European Journal of Pharmaceutics and Biopharmaceutics. 2015;95:227-38.

15. Raghava S, Hammond M, Kompella UB. Periocular routes for retinal drug delivery. Expert Opinion in Drug Delivery. 2004;1(1):99-144.

16. Alhassan MB, Kyari F, Ejere HO. Peribulbar versus retrobulbar anaesthesia for cataract surgery. Cochrane Database of Systematic Reviews 2008(3).

 

Visi dan Misi

Visi dan Misi Tahun 2020 - Tahun 2024

Visi

To Be Excellence Eye Care 

Misi

Eye Care for Everyone Seeing Better World 

• Eye care:
Memberikan pelayanan kesehatan mata
• For everyone:
Pelayanan yang tidak diskriminatif, kepada seluruh warga masyarakat
Seeing Better world:
Melihat dunia dengan lebih baik

Visitor

Today412
Yesterday2218
This week8330
This month29850
Total1223597

Who Is Online

3
Online

Instalasi SIMRS 2022 © Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo. All Rights Reserved.