+62 22 4231280  +62811 2001 005

RESPON IMUN OKULAR

Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang
 

Mata merupakan organ yang berhubungan secara langsung dengan dunia luar sehingga sangat mudah terpapar agen infeksius. Agen infeksius berupa iritan,alergen ataupun patogen dapat mengganggu fungsi penglihatan mata dengan merusak organ mata. Sistem imun pada mata berperan dalam menjaga integritas mata agar tidak terjadi kerusakan tersebut. Permukaan mata yang secara terus-menerus terpapar agen infeksius dapat memicu respons imun yang cepat untuk mempertahankan integritasnya. Sistem imun dibagi menjadi dua tipe, yaitu system imun bawaan (innate immunity) dan sistem imun adaptif (adaptive immunity).

Setiap organ atau jaringan memiliki respons imun yang berbeda-beda disebabkan oleh lingkungan mikroimunologi yang berbeda di setiap tempat atau jaringan. Hal ini disebut sebagai imunitas regional. Mata memiliki mekanisme imunoregulator yang berperan dalam memodulasi respons imun intraokular untuk mencegah timbulnya reaksi inflamasi yang berlebihan disebut sebagai immune privilege.

Sistem imun terdiri dari dua tipe, yaitu bawaan dan adaptif. Sistem imun bawaan merupakan sistem imun yang lebih primitif, tidak spesifik, dan memiliki respons cepat. Sistem imun bawaan berperan saat pertama kali melawan infeksi karena responnya yang cepat dan tidak tergantung paparan sebelumnya. Sistem imun adaptif merupakan respons spesifik terhadap antigen tertentu dan lebih efektif melawan infeksi karena sudah terpapar sebelumnya.

Sistem imun mata terdiri dari lima bagian sesuai dengan imunitas regional, yaitu pertama permukaan mata, kedua konjungtiva, ketiga kornea, keempat bilik mata depan, uvea anterior, serta vitreus, dan kelima retina, epitel pigmen retina, koriokapilaris, serta koroid. Mata memiliki suatu mekanisme imun yang istimewa yaitu immune privilege. Immune privilege merupakan sistem pertahanan dalam melawan organisme patogen tanpa disertai reaksi inflamasi yang dapat mengganggu fungsi dari penglihatan. Proses immune privilege tercapai melalui tiga mekanisme, antara lain mekanisme menurunkan reaksi inflamasi, mekanisme mencegah sel yang telah teraktivasi agar tidak merusak jaringan dan mekanisme yang membantu toleransi terhadap antigen.

Mata berhubungan langsung dengan dunia luar sehingga sering terpapar polusi dan berisiko tinggi terjadinya invasi dari patogen. Permukan mata memiliki beberapa lapis perlindungan yaitu kelopak mata, bulu mata, lapisan air mata, konjungtiva, dan epitel kornea. Kelopak mata dan bulu mata merupakan lapisan terluar dari pertahanan permukaan mata. Bulu mata melindungi permukaan mata dari debu dan benda asing. Respons berkedip dari kelopak mata menggerakkan air mata melintasi permukaan bola mata dengan membersihkan organisme infeksi. Air mata merupakan bentuk pertahanan kedua dan berfungsi untuk melumasi dan melindungi permukaan bola mata. Air mata juga membatasi pertumbuhan, kolonisasi, dan kelangsungan hidup mikroorganisme di permukaan bola mata. Air mata memiliki tiga lapisan, yaitu lapisan lipid yang merupakan lapisan terluar, lapisan akuos, dan lapisan musin. Lapisan lipid melumasi permukaan mata dan memperlambat penguapan dari air mata. Lapisan akuos mengandung banyak protein antimikroba termasuk lisozim, laktoferin, dan imunoglobulin A (IgA) sekretori. Lapisan musin melindungi epitel dari debris dan penetrasi dari patogen.

Mata merupakan organ tubuh yang berhubungan langsung dengan dunia luar sehingga rentan terjadi suatu peradangan karena terus-menerus terpapar agen infeksius. Organ mata yang rusak karena terjadinya suatu peradangan dapat mengakibatkan gangguan dari fungsi visual mata. Immune privilege yang dimiliki mata berperan sangat penting dalam menghindari respons imun yang berlebihan untuk menjaga fungsi visual melalui mekanisme menurunkan reaksi inflamasi,mekanisme mencegah sel yang telah teraktivasi agar tidak merusak jaringan dan mekanisme yang membantu toleransi terhadap antigen.

DAFTAR PUSTAKA

1. Abbas AK, Lichtman AH. Basic immunology. Vol 272. Edisi Ke-3. Philadelphia: Elsevier; 2011. Hal.1-43

2. Pleyer U, Zierhut M. Immuno-ophthalmology. Dalam: Developments in ophthalmology. Vol.30. Basel: Karger; 1999. Hal.1-23

3. Galletti JG, Guzmán M, Giordano MN. Mucosal immune tolerance at the ocular surface in health and disease. Immunology. Vol. 150(4). 2017. Hal.397-407

4. American Academy of Ophthalmology. Section 9: Intraocular inflammation and uveitis. Dalam: Basic and clinical science course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology; 2016. Hal. 1-37

5. Dartt D.A, Dana R, D’Amore P, Niederkorn JY. Immunology, inflammation and disease of the eye. USA: Elsevier; 2011. Hal.3-49

6. John V. Forrester, dkk. The eye basic sciences in practice. Edisi ke-4. Philadelphia: Elsevier; 2016. Hal. 370-461

7. Armbrust KR, Nussenblatt RB. Blood–retinal barrier, immune privilege, and autoimmunity. Dalam: Ryan's Retina.Vol 1. Edisi ke-6. Philadhelpia:Elsevier; 2018. Hal. 656-66

8. Zierhut M, Paulsen F, Niederkorn JY. Innate immunity and the eye. Edisi ke- 1. Nepal: Jaypee; 2013. Hal. 139-58

9. American Academy of Ophthalmolgy. Section 8: External disease and cornea. Dalam : Basic and clinical science course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology; 2016. Hal. 163-69

10. Foulsham W, Coco G, Amouzegar A, Chauhan SK, Dana R. Issue 4: When clarity is crucial: regulating ocular surface immunity. Dalam: Trends in immunology. Vol. 39. USA: CedPress; 2018. Hal. 288-301

11. Jung SJ, Mehta J, Tong L. Effects of environment pollution on the ocular surface. Dalam: The ocular surface. Elsevier; 2018. Hal. 1-8

12. Bielory L, Bielory BP, Wagner RS. Allergic and immunologic eye disease. Dalam: Pediatric allergy: principles and practice. Edisi ke-3. Philadelphia: Elsevier; 2016. Hal.482-97

13. Teixeira L, Dubielzig RR. Eye. Dalam: Haschek and rousseaux’s handbook of toxicologic pathology. Edisi ke-3. Vol 1. San Dieg: Elsevier; 2013. Hal. 2122-6

14. Niederkorn JY. Corneal transplantation and immune privilege. HHS Public Acess; 2013. Hal.57-67

15. Farooq A V, Hamrah P, Movahedan A, Djalilian AR. Chapter 124: Immunologically high risk penetrating keratoplasty and large diameter corneal grafts. Dalam: Cornea. Vol 1. Edisi ke-4. Philadhelphia: Elsevier; 2017. Hal.1410-3

16. Rosenbaum JT. Immunological ocular disease. Dalam: Clinical immunology: principles and practice. Edisi ke-5. Philadhelphia: Elsevier; 2018. Hal.993-5

Visi dan Misi

Visi dan Misi Tahun 2020 - Tahun 2024

Visi

To Be Excellence Eye Care 

Misi

Eye Care for Everyone Seeing Better World 

• Eye care:
Memberikan pelayanan kesehatan mata
• For everyone:
Pelayanan yang tidak diskriminatif, kepada seluruh warga masyarakat
Seeing Better world:
Melihat dunia dengan lebih baik

Visitor

Today783
Yesterday1856
This week8741
This month64105
Total1189611

Who Is Online

13
Online

Instalasi SIMRS 2022 © Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo. All Rights Reserved.