Telah diketemukan sebuah cara untuk tetap mempertahankan penglihatan dan menyelamatkan mata pada anak-anak yang terkena kanker mata. Seorang dokter mata dari Washington University School of Medicine, St. Louis, J. William Harbour, MD, mengimplantasikan cakram radioaktif pada mata anak-anak penderita kanker langka, yakni retinoblastoma, dalam upaya menyelamatkan penglihatan mereka.
"Standar perawatan untuk retinoblastoma adalah kemoterapi, diikuti dengan perawatan laser dan pembekuan untuk menghilangkan sisa-sisa terakhir dari tumor," kata Harbour. "Tapi kadang-kadang akan ada tumor yang tidak berespon terhadap kemoterapi atau terlalu besar untuk menggunakan laser atau pembekuan, karena dari situlah plak dimasukkan. Cara lainnya adalah dengan menyimpan mata penderita."
Retinoblastoma, ditandai dengan tumor pada retina mata. Diperkirakan 1 dari 20.000 anak menderita retinoblastoma. Di Amerika Serikat, sekitar 200 anak didiagnosis menderita retinoblastoma, setiap tahunnya, dan sebanyak 40 persen dari mereka positif mengalami tumor pada kedua matanya. Dalam banyak kasus, terbukti bahwa tumor tersebut tidak mempan terhadap kemoterapi. Akibatnya, banyak anak muda harus menghadapi dua pilihan: hidup dalam kebutaan, atau bertahan dengan risiko kematian yang tinggi.
Itu sebabnya Harbour bersama seorang profesor biologi sel dan onkologi molekuler dan direktur onkologi mata di Siteman Cancer Center, Rumah Sakit Barnes-Jewish bekerjasama dengan Washington University School of Medicine, serta beberapa spesialis kanker mata lainnya mulai melakukan ujicoba terhadap metode plak, sebagai pengobatan kanker. (sciencedaily/ep)