+62 22 4231280  +62811 2001 005

Gerhana Matahari dan Penglihatan Anda

Nonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan BintangNonaktifkan Bintang
 

RSMC (28/08) Saat anak-anak, pernahkah anda dan teman-teman saling menantang untuk melihat langsung cahaya matahari di siang terik, dan pemenangnya adalah yang terlama bisa menatap silaunya? Bagi anda yang tidak pernah mau menerima tantangan tersebut, andalah pemenang sesungguhnya. Mengapa? Karena sinar matahari yang dilihat secara langsung tanpa perlindungan apapun dapat merusak mata anda.

Apa bahaya sinar matahari terhadap mata?

Sinar matahari merupakan sumber kehidupan di bumi. Efek baik sinar matahari terhadap tubuh kita adalah membantu produksi vitamin D untuk kekuatan tulang, meningkatkan sistem imun tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah. Namun, paparan terhadap sinar matahari dapat juga menyebabkan kanker kulit dan kelainan lain pada organ tubuh, termasuk mata, sehingga anda perlu mengetahui bagaimana menikmati sinar matahari dengan aman agar tidak merusak mata.

Suatu kondisi yang disebut solar retinopathy telah dikenal sejak zaman Yunani kuno. 1 Solar retinopathy adalah kerusakan jaringan retina akibat terpapar sinar dengan intensitas tinggi atau waktu yang terlalu lama. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan ringan yang hilang dalam beberapa hari, hingga gangguan penglihatan permanen.

Penyebab solar retinopathy terbanyak adalah melihat matahari secara langsung, baik saat terik maupun saat terjadinya gerhana matahari. Ya, walaupun saat gerhana, sinar matahari tertutup oleh bulan, melihat langsung ke arah matahari tanpa perlindungan mata apapun sangat berbahaya. Secara spesifik kerusakan retina akibat melihat gerhana matahari disebut solar eclipse retinopathy.

Gerhana matahari merupakan suatu feomena geofisika yang terjadi saat orbit bulan terhadap bumi berada dalam satu garis lurus dengan orbit bumi terhadap matahari, sehingga bayangan bulan akan menutupi matahari. Fenomena ini umumnya berlangsung selama 2-3 menit. Gerhana matahari dapat terjadi secara total maupun parsial. Meskipun dikatakan bahwa melihat gerhana matahari total secara langsung selama beberapa detik tidak berbahaya bagi mata anda, anda tidak mau ambil risiko, bukan?

Bagaimana mekanisme kerusakan akibat sinar matahari terhadap retina?

Gangguan penglihatan pada solar eclipse retinopathy disebabkan karena sinar matahari (ultraviolet dan inframerah) dengan intensitas yang tinggi masuk melalui lubang pupil, kemudian difokuskan di retina. Hal ini dapat meningkatkan suhu retina hingga 10-25 derajat celcius, padahal peningkatan suhu 4 derajat celcius saja dapat mengakibatkan peningkatan radikal bebas dan kerusakan termal/fotokimia terhadap sel fotoreseptor di retina.3

Saat gerhana matahari terjadi, sebagian besar sinar matahari akan tertutup oleh bulan, sehingga langit akan terlihat gelap dan menatap langsung ke arah matahari tidak akan terasa silau. Padahal dalam keadaan ini, ukuran pupil mata menjadi lebih lebar sehingga semakin banyak sinar matahari yang masuk ke dalam mata. Akibatnya, semakin besar pula kerusakan di retina. Menatap sinar matahari kurang dari satu menit saja sudah dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan.4 Apabila anda pernah melakukan percobaan membuat titik api dari sinar matahari menggunakan kaca pembesar, seperti itulah efek sinar matahari dapat ‘membakar’ retina.

Apa gejala yang dirasakan bila terkena solar eclipse retinopathy?

Kondisi ini dapat timbul tanpa nyeri dan tidak langsung terasa. Keluhan penglihatan dapat timbul satu hari hingga 1 bulan setelah melihat gerhana matahari. Gejala yang dapat terjadi di antaranya adalah penglihatan buram, terdapat skotoma (bayangan hitam yang menutupi pandangan), metamorphopsia (melihat garis lurus menjadi bengkok, melihat benda menjadi lebih besar/kecil), gangguan penglihatan warna, silau dan sakit kepala.5

Umumnya keluhan terjadi pada kedua mata. Pada sebagian besar kasus, tajam penglihatan dapat kembali normal dalam beberapa bulan, tetapi beberapa pasien mengalami kerusakan permanen tajam penglihatan dan skotoma yang menetap.6,7
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk membantu diagnosis solar eclipse retinopathy di antaranya adalah funduskopi, optical coherence tomography (OCT), fluorescein fundus angiography (FFA), pemeriksaan lapang pandang dan elektroretinografi.8

Adakah terapi khusus untuk pasien yang mengalami solar eclipse retinopathy?

Tidak ada terapi efektif untuk kondisi ini. Obat-obatan kortikosteroid oral atau tetes kadang digunakan untuk mengobati fase akut, tetapi efek sampingnya cukup banyak. Vitamin dan antioksidan dapat juga dikonsumsi, meskipun efeknya tidak terlalu signifikan.

Bagaimana cara yang aman melihat gerhana matahari?

Menghindari menatap matahari secara langsung saat gerhana matahari adalah satu-satunya cara terbaik untuk mencegah terjadinya solar eclipse retinopathy.

Apabila anda ingin melihat gerhana, disarankan untuk menggunakan kacamata khusus untuk gerhana yang dilengkapi dengan filter sinar ultraviolet (UV) dan Infrared (IR) tertentu yang mengandung lapisan tipis aluminium, chromium atau perak.9 Filter khusus ini juga dapat dipasang pada teleskop atau teropong. Anda juga dapat menggunakan kacamata tukang las dengan tingkat kegelapan nomor 14.9 Meskipun cukup aman, kaca mata dengan filter matahari ini juga sebaiknya tidak digunakan lebih dari dua menit berturut-turut, dan jangan melepasnya saat anda masih menghadap matahari.

Cara yang paling aman melihat gerhana matahari adalah menggunakan proyeksi indirek di layar putih, dinding atau selembar kertas putih. Cara lainnya adalah menggunakan kamera lubang jarum (pinhole).

Bolehkah melihat gerhana matahari menggunakan kaca mata hitam biasa?

Tidak. Kaca mata hitam komersial yang banyak dijual di pasaran tidak memiliki filter sinar ultraviolet dan infrared yang sesuai. Begitu pula dengan teropong dan binocular biasa Bagi anda yang ingin memotret gerhana matahari, pastikan kamera anda juga dipasang filter matahari sehingga melindungi sensor kamera dan mata anda. Filter matahari ini dapat dibeli di toko-toko fotografi, toko perangkat keras, atau dibeli secara online.

Bagaimana dengan melihat pantulan gerhana matahari di ember atau baskom berisi air?

Cara ini juga harus dihindari, karena pantulan sinar matahari tetap berbahaya bagi mata. Begitu juga dengan penggunaan klise film, klise X-ray, botol yang diisi pewarna, Semua cara ini tidak aman digunakan untuk melihat gerhana matahari.

Gerhana matahari, baik total maupun parsial merupakan sebuah fenomena geofisika yang jarang terjadi. Hal ini tentu menarik dan membuat banyak orang ingin melihatnya. Artikel ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai apa bahaya sinar matahari terhadap mata dan bagaimana cara melihat gerhana matahari dengan aman agar mencegah kerusakan mata. Mudah-mudahan kita dapat menyaksikan terjadinya fenomena alam gerhana matahari sebagai salahsatu kebesaran Allah dengan cara yang aman.

DR dr Iwan Sovani SpM(K), dr Arief Kartasasmita SpM(K) PhD, dr Erwin Iskandar SpM(K), dr Rova Virgana SpM

 

Layanan Rujukan Vitreoretina Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo

 

Referensi:
1. Yannuzi LA, Fisher YL, KruegerA, et al. Solar Retinopathy: A photobiological and geophysical analysis. Tr. Am. Ophth Soc1987; 85:120-158.
2. Donne J. Staying safe during the eclipse. BMJ 1999;319:329-330.
3. Dobson R. UK Hospitals assess eye damage after solar eclipse. BMJ 1999 Aug 21; 319(7208): 469.
4. Ham WT Jr, Mueller HA, Ruffolo JJ Jr ,et al. Histologic analysis of photochemical lesions produced in rhesus retina by short-wavelength light. Invest Ophthalmol Vis Sci 1978;17:1029-1035.
5. Codenotti M, Patelli M, Brancato R. OCT Findings in patients with retinopathy after watching a solar eclipse. Ophthalmologica 2002;216:463-466.
6. Awan AA, Khan T, Mohammad S, Arif AS. Eclipse retinopathy: Follow up of 36 cases after April 1995 solar eclipse in Pakistan. www.ayubmed.edu.pk.
7. Kung YH, Wu TT, Sheu SJ. Subtle solar retinopathy detected by Fourier-domain Optical Coherence Tomography. J Chin Med Assoc 2010;73(7):396-98.
8. Jain A, Desai RU, Charalel RA, Quiram P, Yannuzzi L, Sarraf D. Solar retinopathy: comparison of optical coherence tomography (OCT) and fluorescein angiography (FA). Retina 2009;29: 1340–5.
9. Espenak F. NASA RP 1383 Total Solar Eclipse of 1998. Tersedia online di www.eclipse.gsfc.nasa.gov
10. Reynolds MD. Binocular Stargazing. Stackpole Books: Mechanicsburg, PA. 2005. P 52-54.

Visi dan Misi

Visi dan Misi Tahun 2020 - Tahun 2024

Visi

To Be Excellence Eye Care 

Misi

Eye Care for Everyone Seeing Better World 

• Eye care:
Memberikan pelayanan kesehatan mata
• For everyone:
Pelayanan yang tidak diskriminatif, kepada seluruh warga masyarakat
Seeing Better world:
Melihat dunia dengan lebih baik

Visitor

Today1219
Yesterday4005
This week10737
This month6304
Total1254617

Who Is Online

27
Online

Instalasi SIMRS 2022 © Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo. All Rights Reserved.